Senin, 29 April 2013

Ayat Al-Qur'an Tentang Cinta

       Menurut hadis Nabi, orang yang sedang jatuh cinta cenderung selalu mengingat dan menyebut orang yang dicintainya (man ahabba syai'ankatsura dzikruhu), kata Nabi, orang juga bisa diperbudak oleh cintanya (man ahabba syai'an fa huwa `abduhu). Kata Nabi juga, ciri dari cinta sejati ada tiga :
1.    lebih suka berbicara dengan yang dicintai dibanding dengan yang lain
2.    lebih suka berkumpul dengan yang dicintai dibanding dengan yang lain, dan
3.    lebih suka mengikut ikemauan yang dicintai dibanding kemauan orang lain/diri sendiri. Bagi orang yang
       telah jatuh cinta kepada Alloh SWT, maka ia lebih suka berbicara dengan Alloh Swt, dengan membaca
       firman Nya, lebih suka bercengkerama dengan Alloh SWT dalam I`tikaf, dan lebih suka mengikuti
       perintah Alloh SWT daripada perintah yang lain.
Dalam Qur'an cinta memiliki 8 pengertian berikut ini penjelasannya:
1.  Cinta mawaddah     
     Cinta mawaddah adalah jenis cinta mengebu-gebu, membara dan "nggemesi". Orang yang memiliki cinta
     jenis mawaddah, maunya selalu berdua, enggan berpisah dan selalu ingin memuaskan dahaga cintanya. Ia
     ingin memonopoli cintanya, dan hampir tak bisa berfikir lain.
2.  Cinta rahmah       
     Cinta rahmah adalah jenis cinta yang penuh kasih sayang, lembut, siap berkorban, dan siap melindungi.
     Orang yang memiliki cinta jenis rahmah ini lebih memperhatikan orang yang dicintainya dibanding
     terhadap diri sendiri. Baginya yang penting adalah kebahagiaan sang kekasih meski untuk itu ia harus
     menderita. Ia sangat memaklumi kekurangan kekasihnya dan selalu memaafkan kesalahan kekasihnya.
     Termasuk dalam cinta rahmah adalah cinta antar orang yang bertaliandarah, terutama cinta orang tua
     terhadap anaknya, dan sebaliknya. Dari itu maka dalam al Qur'an , kerabat disebut al arham, dzawi al
     arham ,yakni orang-orang yang memiliki hubungan kasih sayang secara fitri,yang berasal dari garba kasih
     sayang ibu, disebut rahim (dari kata rahmah). Sejak janin seorang anak sudah diliputi oleh suasana
     psikologis kasih sayang dalam satu ruang yang disebut rahim. Selanjutnya diantara orang-orang yang
     memiliki hubungan darah dianjurkan untuk selalu ber silaturrahim, atau silaturrahmi artinya menyambung
     tali kasih sayang. Suami isteri yang diikat oleh cinta mawaddah dan rahmah sekaligus biasanya saling setia
     lahir batin-dunia akhirat.
3.  Cinta mail     
     Cinta mail adalah jenis cinta yang untuk sementara sangat membara, sehingga menyedot seluruh perhatian
     hingga hal hal lain cenderung kurang diperhatikan. Cinta jenis mail ini dalam al Qur'an disebut dalam
     konteks orang poligami dimana ketika sedang jatuh cinta kepada yang muda (an tamilu kulla al mail),
     cenderung mengabaikan kepada yang lama.
4.  Cinta syaghaf     
     Cinta syaghaf adalah cinta yang sangat mendalam, alami, orisinil dan memabukkan. Orang yang terserang
     cinta jenis syaghaf (qadsyaghafaha hubba) bisa seperti orang gila, lupa diri dan hampir-hampir tak
     menyadari apa yang dilakukan. Al Qur'an menggunakan term syaghaf ketika mengkisahkan bagaimana
     cintanya Zulaikha, istri pembesar Mesir kepada bujangnya, Yusuf.
5.  Cinta ra'fah
     Cinta ra’fah adalah rasa kasih yang dalam hingga mengalahkan norma-norma kebenaran, misalnya kasihan
     kepada anak sehingga tidak tega membangunkannya untuk salat, membelanya meskipun salah. Al Qur'an
     menyebut term ini ketika mengingatkan agar janganlah cinta ra`fah menyebabkan orang tidak
     menegakkan hukum Allah, dalam hal ini kasus hukuman bagi pezina (Q/24:2).
6.  Cinta shobwah     
     Cinta shobwah adalah cinta buta, cinta yang mendorong perilaku penyimpang tanpa sanggup mengelak. Al
     Qur'an menyebut term ni ketika mengkisahkan bagaimana Nabi Yusuf berdoa agar dipisahkan dengan
     Zulaiha yang setiap hari menggodanya (mohon dimasukkan penjara saja), sebab jika tidak, lama kelamaan
     Yusuf tergelincir juga dalam perbuatan bodoh, wa illa tashrif `anni kaidahunna ashbu ilaihinna wa akun min
     aljahilin (Q/12:33)
7.  Cinta syauq (rindu)
     Cinta syauq (rindu) term ini bukan dari al Qur'an tetapi dari hadis yang menafsirkan al Qur'an. Dalam surat
     al `Ankabut ayat 5 dikatakan bahwa barang siapa rindu berjumpa Allah pasti waktunya akan tiba. Kalimat
     kerinduan ini kemudian diungkapkan dalam doa ma'tsur dari hadis riwayat Ahmad; wa as'aluka ladzzata an
     nadzori ila wajhikawa as syauqa ila liqa'ika, aku mohon dapat merasakan nikmatnya memandang wajah Mu
     dan nikmatnya kerinduan untuk berjumpa dengan Mu. Menurut Ibn al Qayyim al Jauzi dalam kitab Raudlat
     al Muhibbin waNuzhat al Musytaqin, Syauq (rindu) adalah pengembaraan hati kepadasang kekasih (safar al
     qalb ila al mahbub), dan kobaran cinta yang apinya berada di dalam hati sang pecinta, hurqat al mahabbah
     wa iltihab naruha fi qalb al muhibbi.
8.  Cinta kulfah     
     Cinta kulfah adalah perasaan cinta yang disertai kesadaran mendidik kepada hal-hal yang positip meski
     sulit, seperti orang tua yang menyuruh anaknya menyapu, membersihkan kamar sendiri, meski ada
     pembantu. Jenis cinta ini disebut al Qur'an ketika menyatakan bahwa Allah tidak membebani seseorang
     kecuali sesuai dengan kemampuannya, layukallifullah nafsan illa wus`aha (Q/2:286)

7 komentar:

Pengalaman Bootcamp SAP Part3

Pada hari ke 22 training tanggal 5 Juli 2017 diadakan ujian tertulis untuk mengetahui sejauh mana peserta bootcamp memahami materi yan...