PENGERTIAN
EJAAN
Pengertian
Ejaan ialah keseluruhan system dan peraturan penulisan bunyi bahasa untuk
mencapai keseragaman. EYD (Ejaan yang Disempurnakan) adalah tata bahasa dalam
Bahasa Indonesia yang mengatur penggunaan bahasa Indonesia dalam tulisan, mulai
dari pemakaian dan penulisan huruf capital dan huruf miring, serta penulisan
unsur serapan. EYD disini diartikan sebagai tata bahasa yang disempurnakan.
Dalam penulisan karya ilmiah perlu adanya aturan tata bahasa yang
menyempurnakan sebuah karya tulis. Karena dalam sebuah karya tulis memerlukan
tingkat kesempurnaan yang mendetail. Singkatnya EYD digunakan untuk membuat
tulisan dengan cara yang baik dan benar.
Peran
EYD yakni sebagai pedoman umum bagi para pengguna Bahasa Indonesia. Siapa pun,
kapan pun, dimana pun menggunakan EYD secara benar dan baik, maka harus mengacu
pada EYD yang sesuai dengan Undang-Undang dan Pancasila. EYD pun memiliki
pengecualian, biasanya pada penulisan judul. EYD yang digunakan saat ini adalah
EYD yang telah disepakati oleh 3 negara yakni Indonesia, Malaysia dan
Bruneidarussalam.
Ejaan
yang disempurnakan ( EYD ) mengatur :
1. Pemakaian
Huruf
a. Huruf
Abjad
Huruf abjad yang
terdapat di dalam bahasa Indonesia adalah :
A, B, C, D, E, F, G, H,
I, J, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, U, V, W, X, Y dan Z.
b. Huruf
Vokal
Huruf vokal di dalam
bahasa Indonesia adalah : a, i, u, e dan o
c. Huruf
Konsonan
Huruf konsonan yang
terdapat di dalam bahasa Indonesia adalah :
a, b, c, d, f, g, h, i,
j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, u, v, w, x, y dan z.
d. Huruf
Diftong
Didalam bahasa
Indonesia terdapat diftong yang dilambangkan dengan ai, au dan oi.
e. Gabungan
Huruf Konsonan
Di dalam bahasa
Indonesia terdapat empat gabungan huruf yang melambangkan konsonan, yaitu: kh, ng, ny, dan sy. Masing-masing
melambangkan satu bunyi konsonan.
f. Pemenggalan
Kata
Pemenggalan kata pada
kata dasar dilakukan dengan cara:
· Jika
di tengah kata ada vokal yang berurutan, pemenggalan itu dilakukan diantara
kedua huruf vokal itu. Contoh: aula
menjadi au-la bukan a-u-l-a
· Jika
di tengah kata ada konsonan termasuk gabungan huruf konsonan, pemenggalan itu dilakukan sebelum huruf
konsonan. Contoh: bapak menjadi ba-pak
· Jika
di tengah kata ada dua huruf konsonan yang berurutan, pemenggalan itu dilakukan
diantara kedua huruf itu. Contoh : mandi
menjadi man-di
· Jika
di tengah kata ada tiga buah huruf konsonan, pemenggalan itu dilakukan diantara
huruf konsonan yang pertama dan kedua. Contoh : ultra menjadi ul-tra.
2. Pemakaian
Huruf Kapital dan Huruf Miring
a. Huruf
Kapital atau Huruf Besar
Huruf Kapital dipakai
sebagai huruf pertama pada awal kalimat, petikan langsung, ungkapan yang
berhubungan dengan nama Tuhan, nama gelar kehormatan, unsur nama jabatan, nama
orang, nama bangsa, suku, tahun, bulan, nama geografi, dll.
b. Huruf
Miring
Huruf Miring dalam
cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, surat kabar, yang dikutip
dalam tulisan, nama ilmiah atau ungkapan asing, dan untuk menegaskan huruf,
bagian kata, atau kelompok kata.
3. Penulisan
Kata
a. Kata
Dasar, Kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan
b. Kata
Turunan, Kata turunan (imbuhan)
c. Bentuk
Ulang, Bentuk kata Ulang ditulis hanya dengan tanda hubung (-)
d. Gabungan
Kata, Gabungan kata yang dianggap senyawa ditulis serangkai
e. Kata
Ganti ku, mu, kau dan nya, ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya
f. Kata
Depan di, ke, dan dari, Kata depan di dan ke ditulis terpisah
g. Kata
si dan sang, Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya
h. Partikel,
Partikel per yang berarti tiap-tiap ditulis terpisah
4. Singkatan
dan Akronim
Singkatan ialah bentuk
istilah yang tulisannya diperpendek terdiri dari huruf awalnya saja,
menanggalkan sebagian unsurnya atau lengkap menurut lisannya,
Contoh : NKRI, cm, lab.
Akronim adalah
singkatan yang berupa gabungan huruf awal, suku kata, ataupun gabungan
kombinasi huruf dan suku kata.
Contoh : rudal (peluru
kendali), tilang (bukti pelanggaran)
5. Angka
dan Lambang Bilangan
Penulisan angka dan
bilangan terdiri dari beberapa cara yaitu :
a. berasal
dari satuan dasar sistem internasional, Contoh : arus listrik dituliskan A =
ampere
b. menyatakan
tanda decimal, Contoh : 3,05 atau 3.05
6. Penulisan
Unsur Serapan
Penulisan unsur serapan
pada umumnya mengadaptasi atau mengambil dari istilah bahasa asing yang sudah
menjadi istilah dalam bahasa Indonesia.
Contoh : president
menjadi presiden
7. Pemakaian
Tanda Baca
Pemakaian tanda baca
terdiri dari tanda (.) , (,), (-), (;), (:), (”)
8. Pedoman
Umum Pembentukan Istilah
Pembentukan istilah
asing yang sudah menjadi perbendaharaan kata dalam bahasa Indonesia mengikuti
kaidah yang telah ditentukan, yaitu :
a. penyesuaian
Ejaan.
Contoh : ae jika tidak
bervariasi dengan e, tetap e, aerosol tetap aerosol
b. penyesuaian
huruf gugus konsonan.
Contoh : flexible menjadi fleksibel
c. penyesuaian
akhiran.
Contoh : etalage menjadi etalase
d. penyesuaian
awalan.
Contoh :
amputation menjadi amputasi
9. Gaya
Bahasa
Gaya bahasa ialah
penggunaan kata kiasan dan perbandingan yang tepat untuk mengungkapkan perasaan
atau pikiran dengan maksud tertentu. Gaya bahasa berguna untuk menimbulkan
keindahan dalam karya sastra atau dalam berbicara. Gaya bahasa disebut juga
majas.
a. Gaya
bahasa simbolik adalah gaya bahasa yang menggunakan perbandingan simbol benda,
lambang, binatang atau tumbuhan.
Contoh : Lintah darat
harus dibasmi (Lintah darat adalah simbol pemeras, rentenir atau pemakan riba)
b. Gaya
bahasa hiperbola adalah gaya bahasa yang menyatakan sesuatu secara berlebihan.
Contoh : Tawanya menggelegar hingga
membelah bumi.
Referensi
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar